Heroik! Tim SAR Selamatkan Balita yang Tersangkut di Rimbunan Eceng Gondok Surabaya

Kabar menggembirakan datang dari Surabaya, Jawa Timur. Seorang balita berusia tiga tahun bernama Bima berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan setelah dilaporkan tersangkut di rimbunan eceng gondok di aliran sungai kawasan Wonokromo. Aksi cepat dan sigap tim SAR berhasil selamatkan balita tak berdaya tersebut dalam kondisi selamat meskipun sempat panik dan kedinginan. Peristiwa selamatkan balita ini terjadi pada Sabtu pagi, 19 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.

Kejadian bermula ketika Bima sedang bermain di dekat tepi sungai tanpa pengawasan orang tua. Diduga terpeleset, balita malang tersebut jatuh ke dalam sungai dan terseret arus hingga masuk ke area rimbunan eceng gondok yang cukup lebat. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera berusaha memberikan pertolongan sambil menghubungi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya dan tim SAR gabungan.

Mendapatkan laporan adanya balita yang membutuhkan pertolongan, tim SAR yang terdiri dari BPBD, Basarnas, PMI, dan relawan segera bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Dengan peralatan lengkap, tim SAR berhati-hati menyisir area eceng gondok yang luas dan sulit dijangkau. Setelah melakukan pencarian yang cukup menegangkan, tim SAR akhirnya berhasil menemukan dan selamatkan balita tersebut dalam kondisi lemas namun tidak mengalami luka serius.

Kepala BPBD Kota Surabaya, Bapak Ridwan Mubarun, S.Sos., M.Si., menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan timnya dalam selamatkan balita tersebut. “Alhamdulillah, berkat respon cepat dan kerja sama tim yang solid, kita berhasil selamatkan balita yang tersangkut di eceng gondok dalam kondisi selamat. Ini adalah prioritas kami untuk selalu siap siaga dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat,” ujar Bapak Ridwan Mubarun. Balita tersebut segera mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan penanganan psikologis dari tim medis.

Lebih lanjut, Bapak Ridwan Mubarun mengimbau kepada seluruh orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya saat bermain di dekat sungai atau area berbahaya lainnya. Kelalaian sekecil apapun dapat berakibat fatal. Pihaknya juga mengapresiasi kesigapan warga dan kerja keras tim SAR gabungan dalam selamatkan balita tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan sinergi antar berbagai pihak dalam menghadapi situasi darurat.

Jejak Majapahit Menelusuri Kegemilangan Masa Lalu di Tanah Jawa Timur!

Jawa Timur, provinsi yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan jejak kejayaan sebuah kerajaan besar yang pernah menguasai Nusantara: Majapahit. Pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi, Majapahit mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan, politik, dan kebudayaan. Hingga kini, sisa-sisa kemegahan Majapahit masih dapat ditelusuri, mengundang kita untuk menyelami kedalaman sejarah di tanah Jawa Timur.

Salah satu situs paling penting untuk menelusuri jejak Majapahit adalah Trowulan, yang diyakini sebagai ibu kota kerajaan. Di kawasan ini, tersebar berbagai peninggalan arkeologi seperti candi, gapura, dan reruntuhan bangunan yang memberikan gambaran tentang tata kota dan kehidupan di masa lalu. Candi Bajang Ratu, dengan gapura megahnya, menjadi salah satu ikon penting peninggalan Majapahit. Selain itu, Candi Tikus, dengan struktur pemandian kuno yang unik, dan Museum Majapahit, yang menyimpan berbagai artefak berharga, wajib dikunjungi untuk memahami lebih dalam tentang kerajaan ini.

Selain Trowulan, jejak Majapahit juga dapat ditemukan di berbagai daerah lain di Jawa Timur. Candi Penataran di Blitar, kompleks candi Hindu terbesar di Jawa Timur, memiliki relief-relief yang menceritakan kisah Ramayana dan Mahabharata, serta sejarah Majapahit. Keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya menjadikan candi ini sebagai saksi bisu kejayaan Majapahit.

Gunung Penanggungan, yang diyakini sebagai tempat suci pada masa Majapahit, juga menyimpan banyak situs pertapaan dan candi-candi kecil di lerengnya. Mendaki gunung ini bukan hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga perjalanan spiritual dan napak tilas kejayaan masa lalu.

Peninggalan Majapahit tidak hanya berupa bangunan fisik, tetapi juga tercermin dalam tradisi dan budaya masyarakat Jawa Timur. Beberapa upacara adat, seni pertunjukan, dan bahkan kuliner memiliki akar sejarah dari masa kerajaan ini. Kisah-kisah kepahlawanan dan kejayaan Majapahit juga masih hidup dalam cerita rakyat dan legenda yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Menjelajahi jejak Majapahit di Jawa Timur adalah perjalanan yang menginspirasi. Kita dapat belajar tentang sistem pemerintahan yang maju, hubungan diplomatik yang luas, perkembangan seni dan sastra, serta kehidupan sosial masyarakat pada masa itu. Kegemilangan Majapahit menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia dan warisan budaya yang patut untuk terus dilestarikan dan dipelajari.

Dengan mengunjungi situs-situs bersejarah dan mempelajari artefak-artefak peninggalan Majapahit, kita dapat menghargai betapa kaya dan kompleksnya sejarah bangsa kita. Mari kita terus menelusuri jejak kejayaan Majapahit di tanah Jawa Timur untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan akan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Viral! Video Ibu di Sidoarjo Tega Siram Anak dengan Air Panas Gegara Ngompol

Sebuah video yang memperlihatkan tindakan keji seorang ibu di Sidoarjo, Jawa Timur, bernama Agnes (31) menyiram anak kandungnya yang berusia lima tahun dengan air panas viral di media sosial. Peristiwa tragis ini terjadi diduga karena sang anak mengompol.

Dalam video yang beredar, terlihat jelas Agnes dengan tega menyiramkan air panas dari dalam panci ke tubuh mungil anaknya yang sedang tertidur. Akibat perbuatan ibunya, korban mengalami luka bakar serius di bagian punggung dan kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku pada Jumat (14/2/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Agnes mengakui perbuatannya dan mengaku khilaf karena emosi sesaat lantaran kesal anaknya sering mengompol.

Tindakan brutal Agnes ini sontak menuai kecaman keras dari warganet dan masyarakat Sidoarjo. Banyak yang tidak habis pikir dengan tega seorang ibu menyiksa anak kandungnya sendiri hanya karena masalah mengompol. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap anak yang sangat memprihatinkan.

Pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Agnes, termasuk pemeriksaan kejiwaan, untuk mengetahui kondisi mental pelaku saat melakukan tindakan keji tersebut. Sementara itu, kondisi korban terus dipantau dan pendampingan psikologis akan diberikan untuk memulihkan trauma yang dialaminya.

Kasus ibu siram anak air panas di Sidoarjo ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya mengelola emosi dan mencari solusi yang lebih baik dalam mendidik anak, bukan dengan kekerasan. Pihak berwajib diharapkan dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku sesuai dengan undang-undang perlindungan anak yang berlaku.

Kombes Pol. Christian Tobing juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika menemukan adanya indikasi kekerasan terhadap anak. Pihaknya menekankan bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, bukan kekerasan. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran pahit dan mendorong kesadaran akan pentingnya pengasuhan anak yang positif dan tanpa kekerasan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelaku kekerasan terhadap anak.