Tragis! Cemburu Buta, Pria Pukuli Istri di Jatim Hingga Babak Belur

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi di wilayah Jawa Timur. Seorang pria pukuli istri sendiri hingga mengalami luka parah akibat dilatarbelakangi oleh rasa cemburu dan emosi setelah mengetahui perselingkuhan sang istri. Peristiwa ini terjadi di kediaman mereka dan langsung ditangani oleh pihak kepolisian setempat setelah korban melaporkan kejadian yang dialaminya.

Menurut keterangan dari Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) setempat, Ajun Komisaris Polisi Slamet Riyanto, S.H., peristiwa pria pukuli istri ini terjadi pada Minggu dini hari, 20 April 2025, sekitar pukul 02.00 WIB di sebuah desa di wilayah Kabupaten Malang. Korban yang diketahui berinisial SR (32 tahun) melaporkan bahwa dirinya telah dianiaya oleh suaminya, AG (35 tahun), hingga mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya.

AKP Slamet Riyanto menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika AG mengetahui bahwa istrinya, SR, menjalin hubungan terlarang dengan pria lain. Karena diliputi amarah dan cemburu buta, AG kemudian pria pukuli istrinya secara brutal. Korban yang tidak berdaya hanya bisa pasrah menerima pukulan dan tendangan dari suaminya. Setelah kejadian, korban memberanikan diri untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya ke pihak kepolisian.

“Kami menerima laporan dari korban mengenai tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suaminya. Berdasarkan laporan dan hasil visum, korban mengalami luka-luka akibat pukulan dan tendangan. Pelaku sudah kami amankan untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar AKP Slamet Riyanto saat memberikan keterangan di kantor Polsek pada Minggu pagi.

Dalam pemeriksaan, pria pukuli istri tersebut mengakui perbuatannya. Ia mengaku khilaf dan emosi setelah mengetahui perselingkuhan istrinya. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, terlebih dalam lingkup rumah tangga. Pelaku AG akan dijerat dengan pasal tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Korban SR saat ini mendapatkan perawatan medis dan pendampingan psikologis dari pihak terkait. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah rumah tangga dan mencari solusi yang lebih baik melalui mediasi atau bantuan dari pihak yang berwenang. Kasus pria pukuli istri ini menjadi pengingat akan pentingnya komunikasi yang sehat dan penyelesaian masalah secara damai dalam hubungan suami istri.

Jatim Unggul dalam Pembangunan Infrastruktur Fondasi Kuat Menuju Kemajuan Daerah!

Jawa Timur (Jatim) menunjukkan komitmen yang kuat dalam memacu pembangunan infrastruktur di berbagai sektor. Langkah strategis ini tidak hanya memperkuat konektivitas antar wilayah, tetapi juga menjadi fondasi yang kokoh dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menarik investasi. Keberhasilan Jatim dalam membangun infrastruktur patut diapresiasi sebagai langkah maju yang signifikan bagi kemajuan daerah.

Salah satu fokus utama pembangunan infrastruktur di Jatim adalah sektor transportasi. Proyek-proyek strategis seperti pembangunan dan perbaikan jalan tol, jalan provinsi, serta jalan kabupaten/kota terus digalakkan. Flyover dan underpass dibangun di titik-titik rawan kemacetan untuk memperlancar arus lalu lintas. Selain itu, pengembangan bandara dan pelabuhan juga menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas udara dan laut, mempermudah aksesibilitas bagi wisatawan dan pelaku bisnis.

Selain transportasi, Jatim juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur energi dan sumber daya air. Pembangunan bendungan dan waduk baru bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan irigasi bagi pertanian. Pengembangan infrastruktur kelistrikan juga terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan industri dan populasi.

Pemerintah Provinsi Jatim juga aktif dalam mengembangkan infrastruktur digital. Peningkatan jaringan internet dan telekomunikasi di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil, menjadi fokus untuk mempercepat transformasi digital dan meningkatkan kualitas layanan publik. Infrastruktur digital yang kuat menjadi modal penting dalam menghadapi era digital dan mendukung inovasi di berbagai sektor.

Keberhasilan Jatim dalam membangun infrastruktur tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sektor swasta, dan partisipasi aktif masyarakat. Perencanaan yang matang, pengelolaan anggaran yang efektif, serta pengawasan yang ketat menjadi kunci dalam memastikan proyek-proyek infrastruktur berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Dampak positif dari pembangunan infrastruktur yang gencar di Jatim sudah mulai terasa. Konektivitas antar wilayah yang semakin baik mempermudah distribusi barang dan jasa, menekan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing produk lokal. Aksesibilitas yang lebih baik juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Kerajaan Sriwijaya. Sebuah Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara

Kerajaan Sriwijaya, yang eksistensinya diperkirakan berlangsung dari abad ke-7 hingga abad ke-11 Masehi, mengukir sejarah gemilang sebagai kerajaan maritim terbesar yang pernah berdiri di Nusantara. Kekuasaannya yang strategis di Selat Malaka menjadikannya pusat perdagangan dan budaya yang berpengaruh di Asia Tenggara.

Lahirnya Sang Penguasa Laut:

Sriwijaya diperkirakan didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7 Masehi. Berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, kerajaan ini dengan cepat mengembangkan kekuatan armadanya. Lokasi geografis yang menguntungkan, mengendalikan jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, menjadi modal utama Sriwijaya untuk tumbuh menjadi kekuatan maritim yang dominan.

Masa Kejayaan yang Gemilang:

Puncak kejayaan Sriwijaya terjadi pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, terutama di bawah kepemimpinan Raja Balaputradewa. Pada masa ini, wilayah kekuasaan Sriwijaya membentang luas, meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, hingga sebagian Jawa. Sriwijaya tidak hanya menguasai jalur perdagangan, tetapi juga menjadi pusat penyebaran agama Buddha Mahayana di kawasan Asia Tenggara. Banyak biksu dan pelajar dari berbagai negara datang untuk belajar di Sriwijaya, termasuk Atisha, seorang guru besar agama Buddha dari India.

Kehebatan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim didukung oleh armada laut yang kuat dan diplomasi yang cerdik. Mereka mampu menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain, termasuk di India dan Tiongkok, demi menjaga stabilitas perdagangan dan keamanan wilayah. Kemakmuran ekonomi yang didapatkan dari perdagangan kemudian digunakan untuk membangun infrastruktur dan mendukung kegiatan keagamaan serta kebudayaan.

Jejak Peninggalan yang Abadi:

Meskipun Sriwijaya telah runtuh, jejak kejayaannya masih dapat ditelusuri melalui berbagai peninggalan, di antaranya:

  1. Prasasti Kedukan Bukit: Menceritakan ekspedisi Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
  2. Prasasti Talang Tuo: Berisi doa-doa Buddha dan pembangunan taman.
  3. Prasasti Kota Kapur: Berisi kutukan bagi siapa saja yang tidak patuh pada raja.
  4. Candi Muara Takus: Kompleks candi Buddha di Riau yang memiliki arsitektur unik.
  5. Arca-arca Buddha: Ditemukan di berbagai lokasi, menunjukkan kuatnya pengaruh agama Buddha.

Kerajaan Sriwijaya adalah bukti nyata akan kemampuan bahari nenek moyang bangsa Indonesia. Sebagai penguasa lautan dan pusat perdagangan serta budaya, Sriwijaya telah memberikan kontribusi besar bagi sejarah dan peradaban di Asia Tenggara. Kisah kejayaannya patut untuk terus dikenang dan dipelajari sebagai bagian dari identitas maritim bangsa Indonesia.