Indramayu, sebuah kabupaten di Jawa Barat yang dikenal dengan hamparan sawah yang luas, menyimpan kekayaan tradisi agraris yang unik dan lestari. Salah satunya adalah tradisi panen padi di Sawah Keramat Buyut Lumbung, sebuah ritual yang tidak hanya berkaitan dengan hasil bumi, tetapi juga sarat akan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan masyarakat setempat. Mengamati langsung tradisi ini memberikan kita wawasan mendalam tentang kearifan lokal yang patut dijaga.
Sawah Keramat Buyut Lumbung bukanlah sekadar hamparan padi biasa. Masyarakat Indramayu meyakini adanya nilai sakral dan sejarah leluhur yang melekat pada lahan ini. Tradisi panen di sini dilakukan dengan tata cara khusus, berbeda dengan panen di sawah lainnya. Biasanya, sebelum panen raya dimulai, akan ada upacara kecil sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang akan diperoleh. Sesaji dan doa-doa dipanjatkan agar panen berjalan lancar dan berkah.
Salah satu keunikan yang paling menarik adalah partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya para petani, tetapi juga tokoh adat, pemuda, hingga anak-anak turut serta dalam proses panen. Kebersamaan ini mencerminkan kuatnya ikatan sosial dan gotong royong yang masih terjaga di tengah modernisasi. Mereka bahu-membahu memanen padi dengan alat-alat tradisional seperti ani-ani, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Proses panen di Sawah Keramat Buyut Lumbung juga diwarnai dengan aturan dan pantangan tertentu. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur dan kepercayaan yang dianut. Misalnya, ada waktu-waktu tertentu yang dianggap baik untuk memulai panen, serta tata cara memanen yang harus diikuti. Aturan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi.
Melihat tradisi panen padi di Sawah Keramat Buyut Lumbung memberikan pengalaman wisata budaya yang autentik. Wisatawan dapat menyaksikan langsung bagaimana masyarakat Indramayu menjaga tradisi leluhur mereka dalam mengelola sumber daya alam. Ini bukan hanya tentang memanen padi, tetapi juga tentang melestarikan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.