Surabaya Macet! Truk Bahan Bangunan Terguling Diduga Akibat Sopir Ngantuk

Kecelakaan tunggal terjadi di Surabaya, melibatkan sebuah truk bermuatan bahan bangunan yang terguling di jalan utama. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh sopir ngantuk yang kehilangan konsentrasi saat mengemudi. Akibatnya, truk tersebut oleng dan akhirnya terguling, menyebabkan kemacetan parah di sekitar lokasi kejadian. Pihak kepolisian sektor setempat segera mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan dan mengatur lalu lintas. Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya mengemudi dalam kondisi sopir ngantuk. Berikut informasi selengkapnya.

Diduga Sopir Ngantuk, Truk Bermuatan Semen Terguling di Jalan Raya Surabaya

Menurut laporan dari Unit Laka Lantas Polsek Gubeng, Polrestabes Surabaya, kecelakaan tunggal ini terjadi pada hari Selasa, 22 April 2025, sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Raya Gubeng, Surabaya. Sebuah truk tronton bermuatan semen yang dikemudikan oleh seorang pria bernama Supri (40 tahun) tiba-tiba oleng ke kiri dan menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terguling. Akibatnya, muatan semen tumpah ke jalan dan truk melintang, menutup sebagian besar badan jalan. Kuat dugaan bahwa sopir ngantuk menjadi penyebab utama kecelakaan ini.

Sopir Truk Alami Luka Ringan, Lalu Lintas Surabaya Sempat Lumpuh

Dalam insiden truk terguling akibat sopir ngantuk ini, sang sopir, Supri, dilaporkan hanya mengalami luka ringan. Namun, akibat truk yang melintang dan muatan semen yang tumpah, arus lalu lintas di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, sempat mengalami kelumpuhan total selama beberapa jam. Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya bekerja keras untuk mengevakuasi truk dan membersihkan tumpahan semen agar lalu lintas kembali normal.

Polisi Imbau Pengemudi Tidak Memaksakan Diri Jika Mengantuk

Kanit Laka Lantas Polsek Gubeng, IPTU Wahyu Jatmiko, saat memberikan keterangan di lokasi kejadian pada hari Selasa, 22 April 2025, pukul 07.30 WIB, membenarkan bahwa kecelakaan diduga disebabkan oleh sopir ngantuk. Pihaknya mengimbau kepada seluruh pengemudi, terutama pengemudi kendaraan berat, untuk tidak memaksakan diri mengemudi jika merasa mengantuk. “Istirahatlah yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh. Jika merasa mengantuk saat mengemudi, segera menepi di tempat yang aman dan beristirahat. Jangan sampai sopir ngantuk membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya,” tegas IPTU Wahyu Jatmiko.