Tragis! Sering Dibully, Siswa SMA di Surabaya Alami Depresi Berat Hingga Siswa Masuk RSJ

Kabar memprihatinkan datang dari Surabaya, di mana seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat depresi berat yang dialaminya. Kondisi mental siswa yang diketahui bernama Kevin (16 tahun), siswa kelas XI di salah satu SMA negeri di Surabaya Pusat, memburuk setelah menjadi korban bullying atau perundungan yang terjadi berulang kali di lingkungan sekolah. Kasus siswa masuk RSJ ini menjadi sorotan tajam akan dampak negatif bullying terhadap kesehatan mental remaja.

Menurut keterangan dari pihak keluarga yang didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Surabaya, Kevin telah menjadi korban bullying oleh sekelompok teman sekelasnya selama beberapa bulan terakhir. Bentuk bullying yang dialaminya beragam, mulai dari ejekan verbal, pengucilan, hingga intimidasi fisik ringan. Pihak sekolah, menurut keluarga, terkesan kurang responsif terhadap laporan bullying yang telah disampaikan sebelumnya. Akibat tekanan psikologis yang berat dan berlangsung lama, kondisi mental Kevin terus menurun hingga akhirnya mengalami depresi berat dan harus siswa masuk RSJ untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Ketua KPAD Surabaya, Ibu Puji Astuti, S.Psi., saat memberikan keterangan pers di RSJ Menur Surabaya pada Senin sore, 14 April 2025, menyatakan keprihatinannya atas kasus siswa masuk RSJ ini. “Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Bullying bukan hanya sekadar candaan, tetapi dapat memberikan dampak yang sangat serius terhadap kesehatan mental korban, bahkan hingga menyebabkan depresi berat dan memerlukan perawatan di RSJ seperti yang dialami Kevin. Ini adalah bukti nyata betapa berbahayanya bullying jika tidak ditangani dengan serius,” ujar Ibu Puji Astuti.

Pihak KPAD Surabaya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan pihak sekolah terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus bullying yang dialami Kevin. Mereka juga akan mendesak pihak sekolah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan bullying di lingkungan sekolah agar kasus serupa tidak terulang kembali. Selain itu, KPAD Surabaya juga menekankan pentingnya peran aktif orang tua dan guru dalam mengawasi dan memberikan dukungan emosional kepada anak-anak dan remaja.

Kasus siswa masuk RSJ akibat bullying ini menjadi alarm bagi seluruh pihak terkait, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah daerah, untuk lebih serius dalam menangani isu bullying. Perlu adanya upaya sistematis dan terpadu untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk perundungan. Pihak kepolisian juga diharapkan dapat menindak tegas pelaku bullying sesuai dengan hukum yang berlaku, terutama jika tindakan tersebut menyebabkan dampak fisik dan psikologis yang serius pada korban.