Pawai Ogoh-ogoh, tradisi khas menjelang Hari Raya Nyepi, tidak hanya semarak di Bali. Di berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk Malang hingga Lamongan, pawai Ogoh-ogoh memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan akulturasi budaya dan kreativitas lokal. Kemeriahan dan makna filosofis yang terkandung di dalamnya menjadikannya tontonan yang menarik dan berkesan.
Adaptasi Lokal dan Kreativitas Tanpa Batas:
Meskipun inti dari pawai Ogoh-ogoh adalah mengarak patung raksasa yang melambangkan Bhuta Kala (energi negatif), setiap daerah di Jawa Timur memiliki sentuhan khas dalam pembuatannya. Di Malang, misalnya, Ogoh-ogoh seringkali menampilkan figur-figur mitologis Jawa, seperti raksasa dari cerita pewayangan, selain representasi Bhuta Kala. Kreativitas seniman lokal juga terlihat dalam penggunaan material daur ulang dan desain yang inovatif.
Bergeser ke Blitar, pawai Ogoh-ogoh tak jarang diiringi dengan kesenian tradisional lokal seperti gamelan dan tarian daerah, menciptakan harmoni antara budaya Bali dan Jawa. Sementara itu, di Kediri, beberapa komunitas menampilkan Ogoh-ogoh dengan tema-tema sosial dan isu-isu terkini, menjadikannya sarana ekspresi dan kritik yang menarik.
Keunikan di Ujung Utara: Pawai Ogoh-ogoh Lamongan:
Mencapai Lamongan, keunikan pawai Ogoh-ogoh semakin terasa. Meskipun komunitas Hindu di Lamongan tidak sebesar di daerah lain, semangat menyambut Nyepi tetap meriah. Pawai Ogoh-ogoh di Lamongan seringkali melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda lintas agama, menunjukkan toleransi dan kebersamaan yang kuat. Bentuk Ogoh-ogoh yang ditampilkan pun beragam, tidak hanya figur raksasa, tetapi juga kreasi unik yang mencerminkan imajinasi lokal.
Makna Filosofis yang Tetap Terjaga:
Terlepas dari variasi bentuk dan perayaan, makna filosofis utama dari pawai Ogoh-ogoh tetap terjaga. Proses pembuatan hingga pengarakan dan pembakaran (simbolis) Ogoh-ogoh melambangkan pembersihan diri dari energi negatif dan menyambut hari suci Nyepi dengan hati yang bersih.
Pawai Ogoh-ogoh sebagai Daya Tarik Wisata:
Kemeriahan dan keunikan pawai Ogoh-ogoh di berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk Malang hingga Lamongan, kini menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.