Surabaya digegerkan dengan penemuan seorang wanita tewas di salah satu kamar hotel di kawasan Gubeng pada Jumat siang, 25 April 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Penemuan wanita tewas dalam kondisi mengenaskan ini menimbulkan dugaan kuat bahwa korban merupakan korban pembunuhan. Pihak kepolisian dari Polrestabes Surabaya yang tiba di lokasi kejadian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.
Korban diketahui bernama Amanda Putri (28 tahun), seorang karyawan swasta yang diketahui check-in ke hotel tersebut seorang diri pada Kamis malam, 24 April 2025. Penemuan wanita tewas ini bermula ketika petugas housekeeping hotel hendak melakukan pemeriksaan kamar setelah waktu check-out terlewati. Mereka mendapati pintu kamar terkunci dari dalam dan setelah dibuka paksa, ditemukan korban sudah tidak bernyawa dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan, melalui Kasat Reskrim AKBP. Hendro Sukmono, dalam keterangan pers di lokasi kejadian pada Jumat sore, membenarkan adanya penemuan wanita tewas yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan. Beliau menjelaskan bahwa tim Inafis Polrestabes Surabaya menemukan beberapa luka sayatan benda tajam di tubuh korban. Selain itu, ditemukan juga bercak darah di beberapa bagian kamar hotel.
Lebih lanjut, AKBP. Hendro Sukmono mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan tragis ini. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk pihak hotel dan orang-orang terdekat korban. Polisi juga tengah memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) hotel untuk mengidentifikasi siapa saja yang keluar masuk kamar korban sebelum kejadian wanita tewas ini ditemukan.
Penemuan wanita tewas di kamar hotel ini tentu saja mengejutkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat Surabaya. Pihak kepolisian berjanji akan bekerja keras untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Tim gabungan dari Satreskrim Polrestabes Surabaya telah dibentuk untuk memburu pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti yang kuat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Proses otopsi terhadap jenazah korban juga sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian dan jenis luka yang dialami.